p

Wisata desa budaya lamalera - lembata, nusa tenggara timur

Desa lamalera terletak di pesisir pulau lembata di nusa tenggara timur, masyarakat dari desa ini terkenal dengan bagaimana cara mereka berburu secara tradisional, uniknya suku desa tak melakukan perburuan dihutan dengan berlatar pohon pohon tinggi serta semak belukar yang sulit untuk dilalui demi mencari buruan seperti rusa ataupun babi hutan, melainkan berburu mamalia laut di lepas pantai, obyek wisata menarik yang menjadi daya tarik budaya desa lamalera adalah bagaimana cara mereka beburu mamalia ikan paus dengan cara tradisional, dan untuk menyaksikan "kegilaan" perburuan ikan paus biasanya dapat berlangsung pada bulan bulan tertentu, namun tak hanya itu saja obyek wisata dari rumah rumah adat masyarakat pun patut untuk di abadikan dengan segala kesederhanaan dan keramahaan masyarakat setempat.

Ada rencana untuk berwisata ke nusa tenggara timur ?, tak hanya pulau komodo saja yang menjadi ikon dari citra wisata provinsi ini, salah satu yang saran terbaik adalah pulau lembata, di lokasi pulau ini para wisatawan akan banyak menemukan keunikan dari suku suku masyarakat setempat dan pada bulan bulan tertentu desa lamalera akan menjadi tujuan wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatwan yang akan menyaksikan keseruan para masyarakat setempat berburu mamalia paus.


Bagi wisatawan luar kota yang ingin berwisata ke kabupanten lembata, dapat menggunakan jalur laut serta udara, jika menggunakan jalur udara dari bandara el tari kupang menuju ibukota lewoleba dengan mendarat di bandara wunopito, wisatawan dapat menggunakan penerbangan maskapai dengan rute pendek, maskapai yang menyediakan rute ini adalah susi air, untuk jalur pelayaran sendiri dapat menggunakan kapal pelni dari jakarta dengan rute dari tanjung priok yang akan melintasi pelabuhan pelabuhan di indonesia bagian timur dan singgah di pelabuhan lewoleba, pelayaran yang menyediakan rute ini adalah km awu.

Masyarakat lamalera biasanya akan berburu ikan paus pada bulan mei hingga oktober, pada bulan ini akan ramai beberapa spesies ikan paus akan rutin melewati daerah laut mereka, dan perlu diingat masyarakat sendiri memiliki ke arifan dengan tak sembarang memburu ikan paus yang mereka temukan, ada dua jenis ikan paus yang akan menjadi buruan mereka hanya dari jenis paus pilot dan paus sperm saja dan untuk paus langkah seperti jenis paus biru tidak mereka buru, mengingat paus jenis ini sendiri telah langkah, dan menurut kepercayaan masyarakat sendiri paus biru telah berperan besar dalam menyelamatkan nenek moyang mereka  dari bencana.

Penduduk desa tidak saja langsung berburu ikan paus, namun mereka akan mengadakan beberapa aturan adat seperti ritual pemanggilan ikan paus yang dilakukan oleh para tertua suku adat atau biasa disebut tobo nama fata pada tanggal 29 april dan 1 mei tiap tahunnya, dan biasanya ritual ritual tersebut akan dilakukan warga lamalera dari suku wujon, suku langowujo serta beberapa suku lainnya, setelah pemanggilan ritual adat ikan paus akan dilanjukan ritual selanjutnya, meminta keselamatan bagi warga yang melakukan perburuan kepada tuhan atau di sebut misa leva yang dilakukan di gereja, dan pada tanggal 1 mei tradisi perburuan ikan paus akan berlangsung hingga berlanjut pada 31 oktober.

Pada persiapan perburuan masyarakat hanya menggunakan perahu tradisional dengan tiang layar dari kain yang di rajut, regu perburuan teridiri hingga 20 perahu tradisional yang masing masing dilengkapi bilah tombak dengan dia meter 3 - 4 cm serta diujung terikat besi runcing ber mata kail, pada hari pertama hanya 1 perahu saja yang akan berlayar dan di nahkodai tertua suku adat, perahu ini akan mencari buruan ikan paus, jika suku adat telah menemukan buruan yang dicari maka 19 perahu lainnya akan mengikuti, pada satu perahu sendiri akan di awaki minimal dari 3 orang dan masing masing bertugas menjadi juru mudi layar, awak perahu, dan penombak buruan paus,  keseruan berburu ikan paus cukup menegangkan bagi para wisatwan yang mengikuti perburuan ini.

Dari hasil berburu paus yang telah didapatkan makan akan dibagikan pada seluruh kampung di desa lamalera, biasanya daging paus sendiri bertahan hingga satu dan dua bulan dengan cara diasap, bagi wisatawan yang tertarik berwisata ke desa lamalera terdapat beberapa penginapan yang berada didesa ini, untuk kuliner di homestay wisatawan tinggal menyediakan beragam masakan dengan rasa lidah yang berbeda penduduk desa akan menawarkan cendramata untuk oleh oleh yang cukup menarik dari kain yang bermotif khas flores. 

0 komentar

Posts a comment

 
Terms and Conditions | Disclaimer | Kritik dan saran| Google+| Bloggers
Designed by blog.nguoiaolam.net Modified by Oladoo Powered by blogger Thanks to map icons collection and Blog Thiết Kế
Copyright © 2013 Oladoo.com
Back to top