Dibangun pada sebidang lahan seluas 15 ribu m2 bangunan pabrik rokok yang sekaligus museum ini telah berdiri lebih dari delapan darsawarsa, memberikan visual yang menarik mengenai sejarah pendirian hingga perjuangan pemilik merek rokok terkenal tersebut yang dikemasi dalam penataan vintage atau berkesan antik, tak hanya penataan pada bagian interior yang menarik pada eksterior-pun didesain nampak begitu mencolok dengan sentuhan bergaya romawi.
Dalam sejarahnya sendiri Liem Seeng Tee pendiri dari Sampoerna, membeli bangunan yang dahulunya merupakan sebuah panti asuhan pada tahun 1893, lalu kemudian ia berdagang produk produk tembakau dan akhirnya mendirikan pabrik sendiri di tahun 1913 dimana merupakan cikal dari nama hm.sampoerna, hingga sekarang pabrik ini masih tetap berdiri, dengan tetap tak melupakan perjalan sejarah yang membesarkan nama Sampoerna.
Mencari tema berwisata berbeda cobalah mengunjungi museum House of Sampoerna, anda akan lebih mengetahui moment dan sejarah perjuangan hingga melihat secara langsung aktivitas dari para pekerja di pabrik rokok.
Museum sampoerna berada di pusat kota surabaya dengan alamat di jalan taman sampoerna 6 suarabaya, berada cukup dekat dengan menara gedung telkom flexi, jika dari bandara juanda cukup menempuh sejauh 40 menit atau dari bangkalan madura sekitar 35 menit.
Bergaya arsitektur romawi ditandai dengan 4 pilar yang menyangga atap teras depan dengan dindingnya bercorak bata bata yang tersusun, jika anda mencari halaman parkir telah tersedia cukup luas di areal ini, melihat lebih teliti pada bagian atas teras dapat terlihat tulisan dengan ejaan Maastchpaij yang merupakan nama dahulu yang sekarang berganti dengan nama Sampoerna.
Jika anda berkunjung cobalah meminta tour kepada penjaga museum yang rata rata dari mereka merupakan anak kuliahan yang sengaja direkrut untuk bekerja part time setidaknya mereka akan menjelaskan dan memberi tahu beberapa lokasi yang akan wajib untuk anda ketahui lebih jauh, beberapa lokasi tersebut diantaranya bagian rumah keluarga sampoerna, museum, dan art galeri.
Pada ruangan yang bertema rumah keluarga samporna wisatawan akan disuguhkan peninggalan dari barang barang antik sang pemilik berserta keluarga mereka yang terpajang pada deretan lemari beberapa barang yang menarik perhatian adalah kendaraan sepeda ontel, motor hingga mobil jadul keluaran 1940 an juga terdapat juga koleksi alat alat musik trompet tua dan berbagai kamera.
Di bagian Museum bau tembakau lebih menyeruak dan memberikan gambaran secara langsung yang berkaitan dengan rokok seperti alat alat tradisional pelitingan roko hingga gerobak dorong kaki lima, uniknya beragam koleksi bungkus rokok dari jaman jadul hingga sekarang dapat anda lihat, hal serupa terlihat juga pada koleksi bungkus pemantik api.
Dan pada ruangan terakhir adalah art galeri yang menyuguhkan pigura lawas, menceritakan dari visual momen momen penting perjalan sampoerna dan keluarga sang pendiri.
Kegiatan selanjutnya yang terkait langsung dengan aktivitas pembuatan rokok adalah pada lantai dua dimana terdapat para pekerja yang umumnya didominasi oleh wanita yang betugas melinting rokok, anda dapat menyaksikan bagiamana cekatan mereka membuat sebatang rokok dengan hitungang detik, dan mereka sendiri mampu menghasilkan 3000 batang rokok per jam atau 50 batang per menit sungguh luar biasa bukan?.
Bagi anda yang puas berkunjung mungkin kegiatan selanjutnya memanjakan lidah, di museum sendiri terdapat cafe of house of sampoerna yang memiliki berbagai menu dari hidangan lokal hingga mancanegara, tak seperti di mall makanan tak sebanding dengan harga yang mereka tawarkan, menu menu di cafe of hos terbilang cukup bersaing dan tentunya lezat serta mengenyangkan.
0 komentar
Posts a comment