Menapaktilas kebesaran kerajaan melayu riau akan menjadi daya tarik dari pulau penyengat, letaknya tak begitu jauh dari pulau bintan dapat di singgahi menggunakan perahu cepat sekitar 15 menit dari dermaga di tanjung pinang, pulau penyengat tak lebih seluas 2,4 Km2 dipulau ini dimana terdapat beberapa peninggalan bangunan bersejarah kerajaan melayu riau berada, serta beberapa makam dan yang terkenal adalah makan pahlawan nasional dari raja haji fisabilillah dan raja ali haji, pulau penyengat merupakan sebuah tujuan obyek wisata yang sangat populer di kepulauan riau, masyarakat perkotaan banyak menjadikan tempat ini sebagai lokasi ziarah selain sebagai tempat berwisata sejarah tentunya.
bernostalgia akan kemajuan peradaban kesultanan melayu riau pada masalalu dengan beberapa warna dari bangunan yang mendominasi khas bercorak kuning dan hijau dan sentuhan keislamian dari masyarakat melayu setempat serta tidak lupa untuk mengetahui lebih jauh sejarah perkembangan bahasa ibu berkat jasa dari seorang pujangga besar melayu akan menjadi sebuah rangkaian dari tour perjalanan anda menuju tanah melayu di kepulaun riau.
Jika anda turis luar kota salah salah satu cara untuk mencapai pulau penyengat dapat menggunakan pelabuhan dari pulau batam dengan satu kali transit menuju tanjung pinang, batam merupakan basecamp anda sebelum mendarat ke bandara hang nadim, anda dapat menggunakan pelabuhan terdekat di batam seperti dermaga telaga punggur yang mempunyai pelayaran rutin dengan tujuan harian untuk masyarakat menuju tanjung pinang, kemudian dilanjutkan dengan jenis kapal berbeda perahu mesin tempel yang akan menuju dermaga penyengat, pulau penyengat sendiri termasuk dalam kawasan administratif kecamatan tanjung pinang barat
Moda transportasi untuk menelusuri pulau penyengat banyak pilihan dengan menggunakan kendaran yang umumnya menjadi favorit bagi para wisatawan adalah menyewa sepeda dan menggunakan transportasi becak motor, tenang saja banyak penjaja yang menyewakan sepeda mereka serta tranportasi kendaran becak di lokasi pulau penyengat untuk para wistawan, dan setidaknya obyek obyek wisata ini yang wajib anda kunjungi selagi berkunjung kepulau penyengat, beberapat di antaranya masjid raya sultan riau sisi unik dari mesjid ini adalah ketika dibangun menggunakan bahan campuran putih telur, pembangunannya dimulai pada awal abad ke 18 dan membutuhkan waktu 41 tahun bagi masjid ini dibangun hingga selesai, masjid yang berdiri kokoh yang tak jauh dari dermaga ini kental berarsitektur melayu dengan penguasaan warna yang terdiri dari hijau dan kuning, lanskap dari inti kubah berbentuk limas dengan setiap ruas cembung, dikelilingi 4 pilar yang berguna sebagai pengeras suara ketika adzan berkumandang.
Selanjutnya makam raja haji yang merupakan raja kesultanan riau ke iv memiliki gelar dengan nama raja haji fisabillilah marhum teluk ketapang, beliau merupakan salah satu pahlawan nasional indonesia, dikenal dengan pemimpin pasukan yang tangguh, ulama besar dan pandai berpolitik serta berdiplomasi, beliau wafat pada saat terjadi peperangan besar di teluk ketapang pada tahun 1784 dan dimakamkan di pulau penyengat yang tak jauh dari makam ulama besar riau lainnya, apakah anda pernah membaca gurindam 12 ?, sebuah syair dari puisi yang sangat erat memiliki makna filosofis dari agama dan budi pekerti penciptanya adalah seorang pujangga besar dari daratan melayu bernama raja ali haji karya besar lainnya seperti tuhfat al-nafis dan sumbangsi beliau terhadap bangsa ini keterlibatannya dalam penyusunan kata kata dasar melayu yang di terapkan menjadi bahasa ibu dari dialek bahasa bangsa indonesia maka dari itu pemerintah indonesia memberikan gelar pahlawan nasional kepada beliau, raja ali haji dimakam di pulau penyengat satu kompleks dari makam engku putri raja hamidah anak dari raja haji sultan riau ke iv.
Sebagai putra raja haji fisabilillah, raja jaafar merupakan putra mahkota yang menduduki tahtah dari kesultanan riau sebagai raja kesultanan ke vi bergelar mahrum kampung ladi beliau wafat pada tahun 1831, makam raja jaafar bersebelahan bangunan tengku bili di pulau penyengat, berlokasi di pesisir laut balai adat indra perkasa adalah sebuah rumah adat tradisional melayu kepulauan, di halaman depan merupakan tangga pijakan menuju ruang panggung sebelum ruangan utama, digunakan sebagai tempat penyambutan kepada orang orang penting dengan pertunjukan tarian kesenian melayu, selanjutnya gedung mesiu struktur bangunan kokoh dengan ketebalan hingga 40 cm, hanya beberapa puluh meter saja dari masjid raya sultan riau, difungsikan dahulu sebagai penampungan bahan peledak untuk bahan amunisi melawan para penjajah belanda.
Berwisata ke pulau penyengat dapat melepaskan kerindiuan akan kejayaan kesultanan riau, ajaran berupa panutan terhadap tokoh tokoh dari para pendahulu bangsa yang berjiwa besar dan memberikan sebilah guratan terhadap sisi lain dari sejarah cerita terbentuknya negara ini.
0 komentar
Posts a comment