Sawahlunto adalah sebuah kota kecamatan, yang berada di kabupaten sawahlunto sinjunjung, dikenal sebagai penghasil batu bara sejak lama, dimana saat itu daerah ini menjadi penyumbang barang tambang terbesar di indonesia untuk batu bara, namun seiring waktu sektor pariwisata semakin berkembang dan kota ini merupakan penyangga geliat pariwista bagi kabupaten sijunjung.
Sedikit sejarah mengenai kota sawahlunto, pada zaman hindia belanda kawasan sawahlunto hanya diperuntukan bagi barak barak pekerja tambang batu bara, dan cikal bakal menjadi hunian permanen bagi penduduk ketika pemerintahan belanda membangun kota ini dengan menanamkan modal mereka yang cukup besar untuk membangun beragam fasilitas bagi penduduk, sejak itu berbagai infrastruktur dibangun baik untuk digunakan masyarakat atau jalur distribusi hasil tambang ke luar kota.
Ingin merasakan liburan yang berbeda coba berkunjung dan nikmati keindahan alam dan budaya dikota sawahlunto yang dapat wisatawan temukan sekitar 85 km dari kota padang.
Jarak dari kota padang ke kecamatan sawah lunto hanya 90 km saja, atau menuju utara melewati kota solok sejauh kurang lebih 60 km, kemudian sisanya hanya dilanjutkan ke sawahlunto yang melewati jalan trans sumatera.
Dan perjalanan akan lebih istemewa jika berangkat dari padang panjang, karena dapat menggunakan rangkaian kerta yang jadwal keberangkatanya hanya 1 kali dalam seminggu, kenapa lebih berbeda rute yang resmi dibuka sejak tahun 2009 ini, akan menggunakan kereta berlokomtif uap, dapat anda banyangkan pemandangan dari padang panjang akan menyuguhkan beberapa obyek wisata yang menarik seperti lembah anai dan danu singkarak kecepatan kereta hanya 40 km/jam 3 jam menempuh perjalan akan lebih berkesan tentunya.
Pengembangan beragam obyek wisata di sawahlunto tentunya berlasan bagi kota kecamatan ini, karena tak selamanya mengadalkan pendapatan asli daerah dari hasil tambang, tak heran jika visi dari sawahlunto sendiri menjadi kawasan kota wisata tambang 2020 yang berbudaya
Hingga sekarang pemerintah kota menggalakan beragam sektor untuk mengembangkan prekonomian masyarakat setempat, salah satunya dari sektor pariwisata, dimana pemerintah setempat telah merevitalisasi dari gedung gedung bersejarah dan pemanfaatan eks-tambang batu bara.
Tak heran jika obyek wisata sawahlunto sebagian didominsi dengan tempat tempat historical dari peninggalan bangunan hindia belanda, namun tak hanya itu para wisatawa juga dapat menemukan museum, taman wisata hingga tempat rekreasi yang menjadi kunjungan favorit bagi warga sekitar.
Berikut beberapa obyek wisata sebagai refrensi anda jika berkunjung ke kecamatan sawahlunto, mengunjungi kota kota tua yang menjadi saksi bisu sejarah dari perjalan kota sawahlunto dapat wisatawan temukan di lapangan segitiga dimana disana terdapat bangunan bersejarah sekarang digunakan sebagai lokasi kantor PT. BA UPO.
Arsitektur Bangunan kantor ini sangat kental bernuansa kolonial sekilas tampak seperti bangunan berarsitektur gereja eropa, pertama kali dibangun pada tahun 1916 yang digunakan belanda dahulu sebagai pusat kator pengelolaan batu bara.
Selanjutnya Museum Goedang Ransoem dibangun juga pada era kolonial pada tahun 1918, dahulu fungsi dari bangunan ini sebagai pusat kantin bagi para pekerja tambang, bangunan ini cukup besar serta terbagi dalam beberapa ruangan, gedung yang sempat berpindah pengawasan dari belanda ke indonesia pada saat jepang datang kemudian pada tahun 1948 di gunakan kembali oleh belanda, seiring kemerdekaan gedung ini telah tiga kali berubah fungsi, pertama yang di gunakan sebagai pusat kegiatan administrasi kantor PT BO, Sekolah dan mess karyawan, sejak 2005 gedung ini dijadikan obyek wisata sebagai museum oleh pemerintahan setempat.
Bangunan tua selanjutnya Gedung Koperasi Ombilin, pemerintahan belanda membangun gedung ini sebagai pusat belanja bagi kalangan warga eropa dan pekerja tambang, harga yang terbilang murah ditawarkan di pasar ini pada saat itu membuat banyak warga eropa dan para pekerja berbelanja di gedung ini atau Loods (Los), sekarang fungsi bangunan difungsikan sebagai kantor koperasi bagi PT BA UPO.
Jika wisatawan ingin berburu sovenir coba sempatkan berkunjung ke Rumah Pek Sin Kek selain tembat wajib berburu sovenir di sawahlunto, Mansion Pek Sin Kek ternyata menyimpan sejarah, diamana rumah ini dahulu milik seorang saudagar sukses warga tionghoa yang merantau ke sawahlunto dan memulai usahanya dari tak berada hingga sukses.
Tak hanya itu saja setidaknya terdapat eks-kereta stasiun tambang yang dahulu digunakan sebagai tempat angkut barang tambang ke pelabuhan, dimana stasiun yang digunakan sebagai museum kereta api.
Untuk berwisata kereta sisa peninggalan belanda anda dapat menggunakan kereta uap yang membuka rute sejauh 7 km dari sawahlunto ke muara kalaban atau wisata kereta ini lebih dikenal dengan Mak Itam, wisata ini sangat diminati bagi wisatwan wisatwan asing, pesanlah tiket pada jauh jauh hari karena tiket sendiri sering kehabisan.
0 komentar
Posts a comment