p

Wisata danau kelimutu - ende, nusa tenggara timur

Danau kelimutu merupakan bagian dari kawasan taman nasional kelimutu tepatnya berada di puncak gunung kelimutu pada ketinggian hampir mendekati 1700 meter dari permukaan laut, beberapa dari para disiplin ilmu termasuk ahli geologi menyimpulkan beberapa danau di gunung kelimutu merupakan kaldera yang terbentuk dari letusan gunung api purba, di kenalkan  pertama kali oleh van sach telen seorang kebangsaan belanda pada awal abad ke 19 serta mulai di populerkan oleh y boumen yang di tuangkan dalam hasil karyanya tentang keunikan dari perubahan warna yang terjadi pada air di ketiga danau tersebut, tak hanya para ilmuan berdatangan untuk menyelediki danau ini namun ramai berdatangan para wisatawan dari pencinta alam sangat hendak mengetahui tentang keunikan dari danau ini.

Banyak warga setempat yang meyakini kesucian dan keberadaan arwah dari leluhur lehuru mereka akan berdiam di ketiga danau tersebut serta perubahan warna dari ketiga danau akan memiliki pengaruh besar terhardap ramalan ramalan mendatang dari kepercayaan mereka.


Banyak pilihan penerbangan dari kota kota besar menuju bandara hasan aroeboesman di kota ende, seperti dari batam, jakarta, yogyakarta, surabaya, denpasar, kupang, labuan bajo serta lombok menggunakan pesawat dari merpati, lion air dan transnusa air service setiba di bandara lazim nya para wisatawan akan memulai perjalanan menuju desa moni dan kurang lebih akan membutuhkan waktu hingga dua jam untuk sampai, kondisi jalur sepanjang jalan yang akan dihadapi memiliki liku jalan serta setiap sisi jalan nampak di dominasi jurang namun kondisi jalan baik untuk dilewati.

Untuk mencapai danau kelitmutu setidak para wisatawan harus mendaki perjalan sepanjang kurang lebih 12 km hingga menuju puncak gunung kelimutu dan jalur terbaik untuk mencapai danau ini sebaiknya dari desa moni, obyek wisata ini tak hanya menyuguhkan keajaiban dari warna danau kelimutu saja, sepanjang perjalanan pemandangan menyajikan panorama alam yang indah hingga kepuncak akan terlihat tumbuhan yang mudah ditemukan seperti  pohon pinus, serta jenis taman edelweiss yang dikenal dengan nama bunga abadi, hingga mencapai pada ketinggian 1690 meter dari permukaan laut tiga kaldera vulkanik ini dapat wisatawan nikmati keajabannya.

Masyarakat setempat sangat mempercayai bahwa danau ini merupakan bagian dari tempat yang disucikan serta memiliki keeratan dalam adat budaya magis mereka, dari ketiga danau ini adalah tempat roh leluhur mereka bersemayam, jika letak danau pada sisi paling barat dinamakan tiwa ata mbupu memiliki makna yang terkandung sebagai tempat istirahatnya roh dari para orang yang tertua, dan letak danau yang paling timur bernama tiwa ata polo dimana masyarakat mempercayainya sebagai tempat dari roh orang orang yang berkelakuan jahat serta danau terakhir tiwu nura muri koo fai sebagai peristirahatan bagi roh roh dari para orang orang muda.

Danau kelimutu layak tersemat sebagai warisan alam yang harus dilindungi, setidaknya danau ini memiliki warna warna dari air yang berbeda, menurut penelitian yang menyebabkan perbedaan dari ketiga warna danau adalah kandungan dari campuran mineral, ganggang dan beberapa batuan vulkanik serta terpaan pantulan bias warna cahaya matahari, perubahan danau ini dapat terjadi kapan saja dan tak bisa diprediksi, seperti pada awal tahun 2013 perubahan warna terjadi pada dua danau tiwu pada bagian timur yang berubah menjadi hijau muda dari warna awal putih dan polo yang ada di tengah dari warna coklat menjadi warna merah.

Tak perlu ragu untuk berkunjung kedanau kelimutu untuk homestay banyak tersebar di sepanjang desa moni umumnya didirikan orang luar namun dikelola oleh masyarakat lokal, desa moni terkenal sangat elok dengan mudah wisatawan akan menemukan rumah adat yang khas dari desa moni, restoran tak megah akan tetapi anda akan menemukan beragam rasa dari lokal, oriental hingga daratan eropa, dan biasanya para penduduk khusunya para pemuda pemuda akan menampilkan tontonan dari tarian ilo sebagai hiburan bagi para wisatawan, waktu berkunjung terbaik ke puncak kelimutu sebaiknya tidak pada saat gunung tertutupi kabut dan disarankan untuk menikmati matahari terbit dipuncak gunung mendakilah pada pagi pagi buta.

0 komentar

Posts a comment

 
Terms and Conditions | Disclaimer | Kritik dan saran| Google+| Bloggers
Designed by blog.nguoiaolam.net Modified by Oladoo Powered by blogger Thanks to map icons collection and Blog Thiết Kế
Copyright © 2013 Oladoo.com
Back to top