Sebuah mahakarya situs candi yang sangat istimewa dibangun pada akhir masa dari peradaban kerajaan mataram, arsitektur yang tak biasa dengan ukiran ornamen baik arca atau tubuh candi erat hubungannya dengan "seksualitas", situs peninggalan fenomenal ini lebih dikenal dengan sebutan Candi Sukuh.
Lokasi candi ini sendiri berada di perbatasan dua desa, antara Desa Sukuh dan Desa Berjo, keadaan lingkungan yang terbilang asri di kedua desa, menyuguhkan pemandangan begitu damai dan sejuk yang umumnya berada di sekitar lingkungan candi, pohon pohon hijau dan rumah tradsional penduduk serta ladang garapan sawah masih tergambar jelas dan mampu memanjakan mata anda, para wisatawan.
Jika anda timbul rasa ingin tahu mengenai mahakarya seni yang tergambar dari pahatan pahatan di situs candi sukuh, silahkan mengunjunginya, tentu selain menambah edukasi akan sejarah, ternyata arsitektur candi sukuh satu satunya yang memiliki bangunan yang menyerupai Piramida terpotong atau tampak sepintas menyerupai situs Koh Ker di kamboja yang ada di indonesia.
Untuk sampai ke candi sukuh yang berada di kecamatan ngargoyoso, karanganyar, jika dari solo sendiri wisatawan dapat menaiki kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum untuk kendaraan umum tak sampai ketujuan tetapi anda dapat turun dari pertigaan grogol, dari sana tinggal dilanjutkan menaiki ojek, rutenya sendiri dapat melewati tawangmangu - karangpandan hingga kegrogol dan menuju desa berjo, setiba sampai disana kurang lebih akan membutuhkan waktu 1,5 hingga 2 jam perjalanan.
Perjalanan yang tentunya berbeda ketika mengunjungi candi sukuh, panorama dari gunung lawu yang menjulang akan mengawal anda sesampai tujuan akhir, lokasi candi sendiri yang berada di ketinggian lebih dari 900 meter, membuat kompleks plataran candi sangat dingin dan berhawa sejuk.
Secara fungsional struktur bangunan inti candi berada di ujung selatan dengan pintu masuk pada arah berlawanan jalan setapak yang tertata dari batu yang panjangnya kurang lebih 30 meter, sepanjang jalan wisatawan akan melihat deretan arca, yang tampak mencuri perhatian terdapat dua arca yang berbentuk manusia bersayap pada sisi kanan yang melambangkan dewa dewa umat hindu namun sayang kondisi dari kepala dua arca tersebut telah hilang.
Mendekati situs utama bangunan candi pada sisi kiri, terlihat sebuah tugu dari batu besar yang mempunyai pahatan berupa ukiran menyerupai bentuk rahim, yang didalamnya memiliki dua buah sosok karakter, serta pada puncak tugu teratas juga memiliki pahatan dari dewa dewa umat hindu uniknya pada pahatan teratas terdapat ukiran yang mewakili dari alam berupa pohon lebih menyerupai pohon mitos mitologi hindu sebagai simbol kalpataru.
Pada fisik bangunan utama candi, sangat berbeda pada umumnya dari sturktur kontruksi percandian yang banyak ditemukan di pulau jawa yang masih kental pengaruh hindu-buddha, pada candi sukuh bangunan tampak menyerupai limas yang terpotong, dengan tinggi kira kira mencapai kurang lebih 7 meter.
Pada sisi tengah tubuh candi terdapat tangga menyempit hingga sampai puncak, pada bagian ini juga menyerupai bangunan kho ker yang ada di kamboja atau monumen aztec di mexico, dan jangan heran hampir sebagain pahantan ataupun arca di candi sukuh menampilkan secara vulgar alat reproduksi manusia, atau lingga dan yoni sebagai lambang kesuburan dalam mitologi hindu.
Dan alat reporduksi yang menarik adalah pada sebuah ruangan yang di beri tralis dimana lingga dan yoni saling menyatu, tak jarang terlihat di candi sukuh masih banyak masyarakat yang melakukan ritual atau meditasi.
Mungkin sehabis puas menelusuri setiap jengkal candi sukuh wisatawan dapat melihat pemandangan alam sekitar yang disuguhkan, pemandangan yang menarik tentunya untuk di abadikan seperti gunung lawu, dan ladang persawahan penduduk yang masih hijau atau telah menguning.
0 komentar
Posts a comment