Masjid cheng ho menawarkan suasana berwisata sekaligus beribadah, memiliki bentuk bangunan masjid yang berbeda pada umumnya, dominasi bangunan akan anda temukan bentuk yang bergaya arsitektur tiongkok, sepintas masjid ini nampak menyerupai sebuah bangunan klenteng (tempat pribadatan umat buddha) yang memiliki pola bentuk menyerupai pagoda di pusat bangunan, berdiri lebih dari 12 tahun, masjid ini di prakarsai oleh muslim tiong hoa yang ada di surabaya, untuk menghormati laksamana cheng ho sebagai admiral angkatan laut yang bertugas menjalin persahabatan dan menyebarkan ajaran agama islam di indonesia khusunya pulau jawa, laksamana cheng ho sendiri berasal dari provinsi yunnan, china ditugaskan oleh kaisar yung lo untuk menjalin hubungan perdagangan dengan kerajaan majapahit.
Jika surabaya adalah tempat tujuan wisata yang akan anda sambangi, mungkin masjid cheng ho dapat menjadi rujukan kegiatan wisata anda selanjutnya, tentunya beribadah sekaligus merasakan atmosfir yang berbeda, masjid ini sendiri berada di pusat kota surabaya sehingga untuk mencapainya sangat mudah.
Masjid cheng ho berlokasi sekitar 15 menit atau 6 km dari pusat kota surabaya, lokasi masjid ini jika arah barat hanya beberapa puluh meter saja dari rumah sakit umum adi husada surabaya dan arah timur hanya beberapa petak rumah berbatasan dengan jalan jaksa agung suprapto, dalam kawasan administarif pemerintahan, lokasi masjid berada pada kawasan kecamatan genteng, kelurahan ketabang, surabaya tepatnya berada di jalan gading
Warna bangunan arsitektur tiongkok dikenal memiliki kombinasi warna warna primer begitu halnya dengan penggunaan warna pada masjid cheng ho yang memiliki dua warna, warna merah dan hijau namun dominasi warna merah lebih dominan melekat di bangunan ini yang menyimbolkan elemen api, dalam fengsui elemen ini memiliki makna selatan sebagai lambang keberuntungan dan kemakmuran atau ketulusan dan kebenaran khusunya bagi kepercayaan masyarakat tionghoa, dan gaya bentuk masjid cheng ho terlihat sangat menyerupai konstruksi bangunan tradisonal asia timur memiliki atap bertingkat dengan sisi ruas akan melengkung secara utuh inti atap bangunan nampak menyerupai pagoda.
Pada penyangga bangunan atap pilar akan terpisah dari pondasi yang membentuk rangka bangunan, pilar yang menghubungkan tiang dan kerangka atap sebagai penyangga bahkan dibiarkan tanpa tertetup untuk memperlihatkan sisi keindahan dari detai konsruksi, antara teras di halaman depan pada tembok masing masing terdapat sebuah ukiran kaligrafi indah, memasuki interior dalam masjid cheng ho para wisatawan akan melewati pintu tak berpalang, memberikan sisi rancangan dari penyambutan iterior yang ramah untuk semua suku dan agama.
didalam, anda akan menapaki ubin dari keramik keramik yang indah serta sisi sudut terlihat hiasan ukiran kaligrafi, sama halnya dengan permainan warna diluar bangunan masjid, diinterior dalam masjid juga didominasi warna merah serta beberapa warna putih dan biru namun tidak mencolok, menaiki tangga dan memasuki aula utama juga terdapat tiga tiang pintu yang saling berdampingan serta tak berpalang, atap didalam masjid juga dibiarkan tanpa penuntup sehingga bentuk kontruksi dari kerangka atap akan terlihat indahnya
Banyak kegiatan di masjid cheng ho yang dapat dilihat khusunya pada penyambutan hari hari besar umat islam dan beberapa kegiatan masyarakat seperti pengajian serta ceramah yang umum dilakukan dimasjid ini, masjdi cheng ho tak sekedar tempat peribadatan namun mencerminkan sisi dari sejarah keberadaan laksaman cheng ho itu sendiri, akulturasi kebudyaan dan kehidupan yang bertoleransi antara umat beragama.
0 komentar
Posts a comment