Gereja Blenduk salah satu gereja tertua di kota semarang dan menjadi sekian ratus koleksi bangunan bangunan tua yang cukup terawat hingga sekarang, selain tempat ibadah gereja ini juga merupakan suguhan obyek wisata yang menjadi tujuan favorit bagi warga semarang, tak terkecuali bagi turis luar kota dan asing ketika mereka berkunjung.
Dalam sejarahnya proses pendirian gereja di mulai pada tahun 1753, tak ada catatan pasti siapa yang merancang denah awal bangunan ini, pada perjalanannya Gereja Blenduk telah mengalami beberapa kali proses pemugaran pada tahun 1894, struktur bangunan awal tampak berubah drastis dimana menambah sepasang menara bertingkat serta pada teras dibangun 4 pilar.
Begitu banyak Peninggalan gedung gedung tua di kota semarang, obyek wisata kota tua memang menjadi tujuan dari sebagian turis turis yang datang, sekedar bernostalgia atau sebagai penggiat wisata kota tua merupakan tema yang pas ketika anda berkunjung ke kota semarang.
Alamat dari gereja Blenduk berada di jalan Letnan Jendral Suprapto No. 32, Semarang, jika perjalan anda dari bandara achmad yani, rute rute yang dapat di ambil seperti dari bandara menuju bundaran kalibanteng selanjutnya mengambil jalan jendral sudirman ke arah tugu muda, dari bundaran tugu muda anda tinggal mengambil jalur jalan pemuda hingga sampai di jalan letjend suprapto, total perjalanan hanya membutuhkan 17 menit saja untuk sampai ke lokasi tujuan.
Rancangan Kolonial begitu melekat sesaat anda mengunjungi gereja ini, dua menara persegi empat berudak tampak gagah tegap beridiri mengawasi sisi halaman gereja, bagian teras terlihat 4 pilar bergaya romawi, yang merupakan bagian sisi depan menuju pintu masuk ke ruang dalam.
Pada bagian samping gereja difungsikan sebagai halaman parkir baik untuk mobil ataupun motor, selain gerbang depan pada sisi kiri dan kanan juga terdapat ruangan lainnya yang menuju bagian dalam, beralih ke inti kubah yang begitu kontras dengan warna cat merah menyala yang luasnya kurang lebih sepertiga dari kelseluruhan kontruksi bangunan.
Interior dalam gereja hanya memiliki satu ruangan untuk menampung jemaat, namun sepintas ruangan ini tampak terlihat luas ditandai dengan langit langit kubah yang tak beratap, kursi kursi yang rapi berjajar menghadap mimbar, gaya dari prabotan dan mebel sendiri khas dari kerajinan jepara, telusuri hingga ke mimbar anda akan melihat sebuah piano, yang konon alat musik itu sangat tua dan merupakan salah satu peninggalan yang tersisi gereja ini, serta menurut pengelola gereja tersebut, piano ini hanya ada beberapa saja yang tersisa di dunia.
Rancangan dari gedung sangat baik dalam hal pencahayaan dimana tata letak jendela tersusun melingkar di setiap sisi bangunan, hal serupa dapat terlihat hingga dinding langit langit kubah tetapi bentuk dari jendela semakin mengecil.
Banyak masyarakat yang menjadikan latar dari gereja blenduk sebagai bagian dari nostalgia mereka, sekedar berfoto mengabadikan disetiap frame lensa kamera bahkan menjadikan bagian dari gereja ini sebagai foto pra wedding.
Lelah berkeliling, wisatawa dapat beristirahan dan mencoba mencari ragam restoran dengan menawarkan cita rasa lidah yang berbeda, di sekeliling gereja ini dapat ditemukan restoran restoran dengan penawaran harga yang pantas dan tentu saja sajian yang memanjakan lidah anda.
Jika anda ingin berkunjung ke gereja benduk datanglah pada jam kunjungan 8:00 pagi hingga 4:00 sore selebih itu wisatawan tidak bisa menikmati bagian interior dalam bangunan, yang sayang jika tidak terabadikan.
0 komentar
Posts a comment