Semarang pada zaman kolonial merupakan sebuah pusat pemerintahan di jawa tengah pada saat itu, tak heran di sudut sudut kota semarang masih dominan ditemukan gedung gedung tua yang sebagian dibangun pada era kolonial, setidaknya terdapat lebih dari 300 gedung tua yang tersebar di kota semarang, dan salah satu dari sekian gedung yang mempertahaankan fungsinya hingga kini adalah Toko 'Oen'.
Toko 'Oen', gedung yang bertahan dari kepungan moderenitas hingga sekarang, kesan nostalgia begitu terasa ketika anda mengunjungi toko ini, dimana bangunan yang tetap mempertahaankan cita rasa dengan suasana tahun 30-an, dalam sejarahnya pemilik toko setidaknya telah membuka gerai di 3 kota besar seperti di malang, jakarta dan terakhir di semarang, dan pada perjalanannya tahun 50-an dua toko yakni di jakarta di tutup serta kota malang pengelolaan telah berpindah tangan kepada pengusaha lain, namun masih membuka gerai dengan nama Toko 'Oen'
Mungkin anda penggiat wisata dengan bertemakan kota tua atau pemburu masakan kuliner, objek wisata ini wajib untuk anda singgahi ketika semarang menjadi destinasi wisata anda selanjutnya.
Lokasinya yang berada di pusat kota semarang tepatnya berada di jalan pahlawan Nomor 52, Jika dari Bandara Internasional Achmad Yani hanya dibutuhkan kurang dari 20 menit saja untuk sampai di titik lokasi Toko Oen.
Toko 'oen', gedung yang tampak memiliki dua lantai jika terlihat dari luar, untuk mencirikan gendung ini sangat mudah karena terpampang jelas ejaan huruf di atas bangunan dari nama toko tersebut, mungkin kesan tua begitu terasa sesaat melihat eksterior luar gedung, lokasinya yang sendiri berada di persimpangan jalan membuat Toko Oen mudah untuk ditemukan, sayang tiang dari gardu listrik membuat kesan semrawut dari penataan gedung bersejarah ini.
Memasuki bagian dalam toko, cukup luas dengan desain interior lawas yang masih dipertahan dari penataan dan pencahayaan yang tampak tak banyak berubah, kondisi yang sama dapat ditemukan dari penyusunan furnitur dan perabotan yang tentunya sebagian dari barang merupakan peniggalan dari pendiri pertamanya yang dikenal dengan Oen Tjoen Hok 'Opa oen', hal yang biasa ketika melihat pigura yang terpajang begitu kuno dengan hasil cetak hitam putih yang memiliki gambaran cerita dari perjalanan Toko 'Oen'
Pada ruang pemesanan, akan terlihat kue kue kering serta kue lainnya, dahulu Toko 'Oen' menjajakan beragam kue kering, dan seiring perkembangan pemilik mengembangkan tak hanya kue kering saja yang mereka tawarkan kepada pengunjung tetapi beragam es krim dan menu restoran dengan gaya dan cita rasa dari belanda, china dan tentunya indonesia.
Menu menu di Toko 'Oen' terbagi dalam pilihan menu seperti Menu Pembuka, Salad dan Pasta, Menu Utama dimana ciara rasa dari makanan khas indonesia, china dan eropa, serta santapan akhir berupa menu Pencuci Mulut
Mereka sengaja tetap tak menghilangkan pesanan dari menu menu yang telah ada sejak berkembangnya toko ini, jika anda ingin memesan masakan asli dari indonesia mungkin anda dapat menemukan masakan seperti nasi goreng, tahu tjampoer, sate ayam, gado gado, loempia ataupun bebek panggang
Dan untuk menu masakan luar negeri dapat anda coba seperti dari eropa menu utama yang disediakan beberapa diantaranya barbeque chicken, barbeque king prawn dan chicken cordon blue, Untuk menu masakan dari china nasi goreng dan bakmie goreng.
Sebagian dari menu menu yang ada di Toko 'Oen' merupakan resep asli dari pemilik toko dan tentunya sangat rahasia, dengan harga yang cukup terjangkau toko ini ramai dengan pengunjung yang sekedar datang untuk menggajal lapar mereka atau berkunjung karena ingin bernostalgia dengan merasakan cita rasa dari suguhan kondisi era kolonial, tak heran banyak turis turis asing sering terlihat sekedar mengunjungi toko ini.
0 komentar
Posts a comment